UMAR KHAYYAM SANG ILMUWAN DARI IRAN
#TantanganGurusiana
Hari ke-42
UMAR KHAYYAM SANG ILMUWAN DARI IRAN
Di dalam sebuah wawancara, saat usianya 12 tahun, Dimash Kudaibergen menyatakan tentang pendidikan dan cita- citanya. Dimash ingin semua anak dia kazkhstan khususnya dan di seluruh dunia umumnya, mendapatkan pendidikan yang layak. Dia pun mengatakan kegemarannya membaca buku- buku karya dari Abai Kunanbayev dan Umar Khayyam.
Pantas saja apa yang dibicarakannya seperti terucap dari orang dewasa, karena kegemarannya membaca buku yang bahkan belum pernah kubaca.
Kemudian aku mencari tahu tentang kedua orang pujangga besar ini. Setelah Abai Kunanbayev, pujangga Besar yang berasal dari Kazkhstan, kini giliran Umar Khayyam.
Umar Khayyam atau sering dituliskan sebagai Omar Khayyam lahir pada tanggal 18 Mei 1048 di Nishapur Khurasan, Iran. Nama lengkapnya adalah Ghyasiddin Abul Fatih IbnIbrahim Al Hayyam.
Umar Kahyyam adalha seorang polymath, filsuf, matematikawan, astronom dan penyiar. Umar Khayyam berhasil mengkoreksi kalender Persia pada 15 Maret 1079, pada masa kekuasaan Sultan Maliksyah Saljuqi (1975-1092).
Hasil penelitian Umar Khayyam bahwa jumlah satu tahun adalah 365, 242196 hari.
Hasil karya Umar Khayam yang lainnya antara lain, sejak tahun 1079 menerbitkan tabel astronomi yang dikenal sebagai Zij Malik Syah.
Di dalam bidang matematika, Umar Khayyam menulis salah satu risalah yang paling penting pada Aljabar yaitu : Treatise on Demondtration of Problems of Algebra, yang mencakup metode geometric untuk memecahkan persamaan kubik dengan silang menyilang hiperbola dengan lingkaran. Umar adalah orang pertamayang mengklasifikasikan persamaan tingkat satu dan memecahkan masalah persamaan tingkat tiga secara ilmiah.
Selain itu ia juga mengenalkan sebuah persamaan parsial untuk ilmu aljabar dan geometri dan membuktikan suatu masalah geometri dapat diselesaikan dengan fungsi aljabar.
Pada tahun 1074 Umar bersama ahli astronomi lainnya mendiriakan observatorium di Isfahan.
Dengan kemampuan sastranya ia menulis sebuah puisi yang menggambarkan kisah hidupnya yag berjudul Rubaiyat (puisi empat baris) yang telah diterjemahkan dalam Bahas Inggris oleh Fitzgerald pada tahun 1839 dan memperkenalkan puisi rubaiyat ini ke seluryh dunia.
Umar Khayyam meninggal di tempat kelahirannya Nishapur pada tanggal 4 Desember 1131 pada usia 83 tahun.
Karya peninggalan Umar Khayyam sangat berharga terutama matematika, astronomi dan syair yang karya-karyanya kini telah dikenal di seluruh dunia.
Di bawah ini adalah beberapa rubaiyat karya Umar Khayyam
Begitu berat Ia mulai penciptaan diriku
Dengan memberikanku hidup Cuma menambah resah bagiku
Kita mesti pergi selagi belum juga tahu pasti
Buat apa lahir, hidup, berlalu
Di Lauh Mahfuz tertera perangai segala makhluk
Sementara pena selalu leti menulis baik, buruk
Kepedihan dan kegigihan kita pun sia- sia
Sebelum waktu bermula segala yang perlu telah dibentuk
Kau telah melihat dunia dan segala yang kau lihat nihil semata
Sgala yang telah kau dengar dan kau katakan itupun nihil semata
Berlari dari ktub ke kutub, di sana hanya nihil
Dan bila kau sembunyi di rumah, di sana pun nihil juga.
Baru kali ini aku mengerti mengapa Dimash sering kali berbicara jauh melampaui umurnya, sangat dewasa, bahkan mungkin saja orang dewasa pun tidak sebijak anak berusia 12 tahun saat itu.
Kini setelah lebih dewasa, Dimash bersikap jauh lebih dewasa dan bijak.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar